Selasa, 28 Mei 2013

ibu adalah inspirasiku


Ibu adalah inspirasiku

Dalam tugas TI yang di berikan sama bu dijha untu mencari tokoh inspirasi. Dalam tulisan ini saya mengangkat Ibu sebagai perempuan yang penuh inspirasi untuk setiap orang. Ibu adalah wanita yang jelas menginspirasi kita semua. Kita tidak akan hidup di dunia ini tanpa kehadiran beliau.
Dalam riwayat dikatakan bahwa surga berada di telapak kaki ibu. Sungguh begitu mulianya seorang ibu. Entah gelar apa yang layak untuk disandangnya. Gelar seperti pahwalawan, pejuang, atau gelar heboh yang lainnya, tidak sebanding dengan perjuangannya yang didedikasikan untuk mendidik dan merawat anak-anaknya, tanpa mengenal lelah serta penuh dengan keikhlasan dan kasih sayang.
Dulu waktu saya masih kecil pada saat waktu lebaran ibu selalu membelikan kami baju baru, dia tidak akan membeli baju baru asal dia melihat kami memakai baju baru yang sama dengan anak yang lain. Dia memiliki pekerjaan sebagai PNS tapi dia selalu mencari pekerjan yang biasa menghasilkan uang walaupun itu dengan cara berjualan. Saya waktu masih kecil biasanya saya, saudaraku dan ibuku biasa menjual ikan hasil tangkapan bapak. Ibuku tidak akan malu kalau dia jualan keliling kampung padahal dia memiiki status PNS. Saya sangat salut sama ibu, di bandingkan dengan ibu-ibu yang lain, ibukulah yang sangat-sangat berinspirasi.
Tugasnya sebagai ibu seperti menyiapkan makanan dia tidak pernah lupa dan lalai. Waktu masih saya kecil sampai waktu saya SMA dia selalu menyiapkan makanan. Kalau saya sudah bangun pasti makanan sudah siap diatas  meja. Padahal tempat untuk memasak bukan di kompor gas kayak orang-orang kaya tapi di tungku kecil yang kalau kita memasak harus sabar karena apinya tidak menyala-menyala apalagi kayunya masih basa.
Tugas ibuku bukan hanya mengurus rumah tapi dia yang memikirkan semuanya seperti memikirkan beras, makanan sehari-hari, semua yang dilakukan sama kepala keluarga. Dia ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sekaligus kepala keluarga. Dia tetap sabar walaupun bapakku tidak ada yang dia kerjakan.
Waktu saya mau kuliah ibuku bilang kalau ada universitas di kampung mending kuliah disini saja. Tapi saya membantah karena saya merasa lain-lain. Saya pun berangkat untuk pertama kalinya dan meninggalkan ibuku. Waktu saya berangkat saya melihat raut wajah ibuku seperti orang yang menahan air matanya. Sebelum saya berangkat saya di kasih pesan kalau sudah di tempat tujuanmu kamu harus jaga diri, kamu hrus sering menelpon. Sayapun menangis dan ibuku pun ikut menangi, kami saling berpelukan.
Dari hal-hal tersebut, aku baru menyadari bahwa ibuku sangat menyayangi dan mencintaiku. Tetapi, dulu aku tidak pernah menyadarinya. Seperti dikisah Eliana, ibuku adalah orang yang selalu melakukan beberapa hal yang paling terakhir, seperti makan paling terakhir, tidur paling terakhir. Kemudian, ibuku juga yang paling awal dalam melakukan beberapa hal, seperti bangun pagi, memasak, membereskan rumah dan lain sebagainya. Meskipun ibuku tidak berpendidikan tinggi dan sepintar ibu-ibu modern seperti kebanyakan di zaman sekarang, aku sangat bangga memilikinya. Aku bangga menjadi anak dari seorang ibu hebat yang lembut dan penuh kasih sayang sepertinya. Ibuku selalu berkorban untuk anak-anaknya. Selama ini, ibukulah yang selalu menguatkanku, dan ia adalah alasanku mengapa aku bisa bertahan sampai sekarang. Aku ingin sekali membahagiakannya kelak. Aku sangat mencintainya. Entah kenapa, baru sekarang aku menyadari bahwa betapa pentingnya arti seorang ibu bagiku ketika aku sudah dewasa. Diluar sana masih banyak anak-anak yang tidak memiliki ibu, bahkan kehilangan ibunya sehingga tidak merasakan kasih saying ibu yang begitu sempurnanya seperti diriku. Aku baru menyadari bahwa kasih ibu tidak akan pernah terbayar dengan apapun, bahkan oleh seisi dunia ini. Aku tidak akan pernah bisa membayar jasa-jasanya, serta kasih sayang tulus yang telah diberikannya padaku dan adik-adikku. Aku sangat bersyukur kepada Allah bahwa aku masih diberikan orang tua yang lengkap, keluarga yang lengkap, penuh kasih sayang dan dipenuhi dengan suasana yang hidup dengan canda tawa. Karena aku menyadari bahwa sebentar lagi mereka tidak akan lama lagi berada disisiku.
I Love U Mom…Love U So Much..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar