Ibu adalah
inspirasiku
Dalam tugas TI
yang di berikan sama bu dijha untu mencari tokoh inspirasi. Dalam tulisan ini
saya mengangkat Ibu sebagai perempuan yang penuh inspirasi untuk setiap orang. Ibu adalah wanita yang jelas
menginspirasi kita semua. Kita tidak akan hidup di dunia ini tanpa kehadiran
beliau.
Dalam riwayat dikatakan bahwa surga berada di
telapak kaki ibu. Sungguh begitu mulianya seorang ibu. Entah gelar apa yang
layak untuk disandangnya. Gelar seperti pahwalawan, pejuang, atau gelar heboh
yang lainnya, tidak sebanding dengan perjuangannya yang didedikasikan untuk
mendidik dan merawat anak-anaknya, tanpa mengenal lelah serta penuh dengan keikhlasan
dan kasih sayang.
Dulu waktu saya
masih kecil pada saat waktu lebaran ibu selalu membelikan kami baju baru, dia
tidak akan membeli baju baru asal dia melihat kami memakai baju baru yang sama
dengan anak yang lain. Dia memiliki pekerjaan sebagai PNS tapi dia selalu
mencari pekerjan yang biasa menghasilkan uang walaupun itu dengan cara
berjualan. Saya waktu masih kecil biasanya saya, saudaraku dan ibuku biasa
menjual ikan hasil tangkapan bapak. Ibuku tidak akan malu kalau dia jualan
keliling kampung padahal dia memiiki status PNS. Saya sangat salut sama ibu, di
bandingkan dengan ibu-ibu yang lain, ibukulah yang sangat-sangat berinspirasi.
Tugasnya sebagai
ibu seperti menyiapkan makanan dia tidak pernah lupa dan lalai. Waktu masih
saya kecil sampai waktu saya SMA dia selalu menyiapkan makanan. Kalau saya
sudah bangun pasti makanan sudah siap diatas
meja. Padahal tempat untuk memasak bukan di kompor gas kayak orang-orang
kaya tapi di tungku kecil yang kalau kita memasak harus sabar karena apinya
tidak menyala-menyala apalagi kayunya masih basa.
Tugas ibuku bukan
hanya mengurus rumah tapi dia yang memikirkan semuanya seperti memikirkan
beras, makanan sehari-hari, semua yang dilakukan sama kepala keluarga. Dia ibu
yang bekerja sebagai ibu rumah tangga sekaligus kepala keluarga. Dia tetap
sabar walaupun bapakku tidak ada yang dia kerjakan.
Waktu saya mau
kuliah ibuku bilang kalau ada universitas di kampung mending kuliah disini
saja. Tapi saya membantah karena saya merasa lain-lain. Saya pun berangkat
untuk pertama kalinya dan meninggalkan ibuku. Waktu saya berangkat saya melihat
raut wajah ibuku seperti orang yang menahan air matanya. Sebelum saya berangkat
saya di kasih pesan kalau sudah di tempat tujuanmu kamu harus jaga diri, kamu
hrus sering menelpon. Sayapun menangis dan ibuku pun ikut menangi, kami saling
berpelukan.
Dari hal-hal
tersebut, aku baru menyadari bahwa ibuku sangat menyayangi dan mencintaiku.
Tetapi, dulu aku tidak pernah menyadarinya. Seperti dikisah Eliana, ibuku adalah orang yang selalu
melakukan beberapa hal yang paling terakhir, seperti makan paling terakhir,
tidur paling terakhir. Kemudian, ibuku juga yang paling awal dalam melakukan
beberapa hal, seperti bangun pagi, memasak, membereskan rumah dan lain
sebagainya. Meskipun ibuku tidak berpendidikan tinggi dan sepintar ibu-ibu
modern seperti kebanyakan di zaman sekarang, aku sangat bangga memilikinya. Aku
bangga menjadi anak dari seorang ibu hebat yang lembut dan penuh kasih sayang
sepertinya. Ibuku selalu berkorban untuk anak-anaknya. Selama ini, ibukulah
yang selalu menguatkanku, dan ia adalah alasanku mengapa aku bisa bertahan
sampai sekarang. Aku ingin sekali membahagiakannya kelak. Aku sangat
mencintainya. Entah kenapa, baru sekarang aku menyadari bahwa betapa pentingnya
arti seorang ibu bagiku ketika aku sudah dewasa. Diluar sana masih banyak
anak-anak yang tidak memiliki ibu, bahkan kehilangan ibunya sehingga tidak
merasakan kasih saying ibu yang begitu sempurnanya seperti diriku. Aku baru
menyadari bahwa kasih ibu tidak akan pernah terbayar dengan apapun, bahkan oleh
seisi dunia ini. Aku tidak akan pernah bisa membayar jasa-jasanya, serta kasih
sayang tulus yang telah diberikannya padaku dan adik-adikku. Aku sangat
bersyukur kepada Allah bahwa aku masih diberikan orang tua yang lengkap,
keluarga yang lengkap, penuh kasih sayang dan dipenuhi dengan suasana yang
hidup dengan canda tawa. Karena aku menyadari bahwa sebentar lagi mereka tidak
akan lama lagi berada disisiku.
I Love U Mom…Love U
So Much..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar